Total 1.378 Rusak Akibat Banjir Bandang di Agam. Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatera Barat sejak akhir November 2025 terus ungkap skala kerusakan yang mengerikan, terutama di Kabupaten Agam. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 7 Desember 2025 sebut total 1.378 bangunan rusak di wilayah ini, campur rumah warga, fasilitas pendidikan, dan tempat ibadah. Agam jadi salah satu titik terparah, dengan 171 korban jiwa dan 71 hilang—mayoritas dari Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan. Hujan ekstrem yang picu longsor hutan hulu seret sungai penuh puing, hancurkan jalan dan rumah. Presiden Prabowo Subianto, yang tinjau langsung 1 Desember lalu, janji percepat rekonstruksi. Di tengah duka, warga dan relawan tetap gotong royong, tapi angka 1.378 rusak ini jadi pengingat betapa mendesaknya pemulihan infrastruktur. BERITA BOLA
Skala Kerusakan di Agam: Total 1.378 Rusak Akibat Banjir Bandang di Agam
Kabupaten Agam paling terpukul: dari 1.378 bangunan rusak, 1.200 di antaranya rumah warga—800 rusak berat, 400 ringan. Fasilitas umum seperti 78 sekolah dan 100 masjid/musholla ikut hancur, bikin anak-anak putus sekolah sementara. Di Kecamatan Palembayan, longsor hantam Nagari Salareh Aia: 280 rumah rata tanah, jembatan putus, dan lahan sawah 3.479 hektare mandul. BNPB catat kerusakan ini naik 15 persen sejak 3 Desember, gara-gara arus sungai Batang Palembayan seret puing baru. “Rumah kami hilang seketika, tinggal puing kayu,” cerita warga di Jorong Toboh, yang kini mengungsi di 66 posko. Total korban jiwa di Agam 171, dengan 71 hilang—banyak bocah yang terseret galodo. Ini bagian dari 836 jiwa tewas di Sumatera secara keseluruhan.
Penyebab Utama dan Dampak Ekonomi: Total 1.378 Rusak Akibat Banjir Bandang di Agam
Hujan ekstrem 300 mm/jam sejak 23 November picu longsor hutan lindung hulu, bikin sungai meluap dan seret material berat. Pakar UGM Hatma Suryatmojo sebut kerusakan lingkungan jadi biang kerok: tutupan lahan hilang 40 persen di hulu, kurangi resapan air. Di Agam, banjir campur angin kencang hancurkan 5 jembatan dan 10 km jalan—isolasi desa seperti Tiku V Jorong. Dampak ekonomi parah: lahan pertanian rusak Rp 500 miliar, nelayan tak bisa melaut, dan UMKM lumpuh. Pengungsi 42.453 jiwa andalkan dapur umum, tapi stok makanan cuma tahan 3 hari. Anak-anak trauma: suara longsor seperti guntur, bikin mereka takut tidur. Pemerintah alokasikan Rp 500 miliar untuk rekonstruksi, tapi warga tuntut akses cepat ke bantuan.
Upaya Pemulihan dan Respons Pemerintah
Pemerintah gerak cepat: TNI kerahkan 290 personel untuk evakuasi, pakai helikopter Caracal salurkan logistik ke daerah terisolir. BNPB target selesai pembersihan puing 10 Desember, dengan excavator angkut 200 ton lumpur harian. Wakil Menteri Sosial Agus Jabo umumkan bantuan tunai Rp 10 juta per keluarga rusak berat, mulai 10 Desember. Relawan Mapala Sumbar susuri sungai cari hilang, sementara PLN pasang genset darurat untuk listrik posko. Warga lokal ikut gali puing pakai sekop, bentuk ronda jaga keamanan. Prabowo janji sekolah darurat dibangun dalam seminggu, dan program Makan Bergizi Gratis jalan untuk 10 ribu pengungsi. Gubernur Sumbar Mahyeldi tinjau 6 Desember, sebut “kami tak tinggalkan saudara di saat susah.”
Kesimpulan
Total 1.378 bangunan rusak di Agam akibat banjir bandang jadi angka pilu yang gambarkan kehancuran di Sumatera Barat—171 jiwa raib, desa terisolir, dan ekonomi lumpuh. Tapi upaya gabungan TNI, BNPB, dan warga tunjukkan gotong royong bangsa tak tergoyahkan: evakuasi lanjut, bantuan mengalir, dan rekonstruksi percepat. Bagi keluarga di Palembayan, angka ini bukan statistik—ia duka nyata. Pemerintah janji Rp 500 miliar untuk bangkit, tapi pelajaran besar: lindungi hutan hulu untuk cegah ulang. Agam kuat; semoga pemulihan ini jadi awal cerita bahagia, dan hujan reda beri ruang bernapas. Doa semua pihak menyertai.