Kakorlantas Akan Pasang 500 Kamera ETLE di Kaltim. Dunia lalu lintas Indonesia makin modern dengan langkah tegas Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk perkuat pengawasan digital. Pada Rabu, 10 Desember 2025, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho sampaikan target ambisius: pasang minimal 500 kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Kalimantan Timur (Kaltim) hingga akhir 2026. Kunjungan Agus ke Polresta Balikpapan jadi momen strategis untuk cek kesiapan jelang Operasi Natal 2025, di mana ia soroti revitalisasi ETLE sebagai kunci transparansi dan penurunan pelanggaran. Saat ini, Kaltim cuma punya 32 kamera, jauh dari ideal untuk wilayah luasnya. Target ini bagian dari transformasi nasional, di mana ETLE kini tangani 95 persen penindakan—sisanya tilang manual. Di tengah libur akhir tahun yang rawan macet, inisiatif ini harapannya tekan angka fatalitas kecelakaan, yang sudah turun 19,8 persen semester pertama 2025. BERITA BOLA
Target Pemasangan dan Kondisi Saat Ini: Kakorlantas Akan Pasang 500 Kamera ETLE di Kaltim
Agus Suryonugroho langsung ke inti saat tinjau ruang kontrol ETLE di Polresta Balikpapan. “Kaltim luas, tapi baru 32 kamera ETLE—kami harap provinsi dan kabupaten/kota dorong revitalisasi minimal 500 unit,” ujarnya usai pres rilis ETLE Kaltim. Target ini realistis, karena nasional sudah capai 1.641 perangkat hingga Oktober 2025, dengan rencana tambah 5.000 unit pada 2027. Di Kaltim, kamera existing fokus di titik rawan seperti Balikpapan dan Samarinda, tapi cakupan masih minim—hanya 5 persen jalan arteri terpantau. Agus tekankan kolaborasi dengan Pemprov Kaltim: anggaran APBD dan dukungan pusat jadi kunci, mirip Polda Metro Jaya yang kejar 500 ETLE baru di 2026. Ini bukan cuma tambah alat, tapi bangun ekosistem digital yang integrasikan CCTV existing—sekitar 4.500 unit nasional yang diverifikasi untuk ETLE.
Manfaat ETLE untuk Transparansi dan Keselamatan: Kakorlantas Akan Pasang 500 Kamera ETLE di Kaltim
ETLE bukan sekadar kamera; ia jadi alat humanisasi polantas. Agus bilang, “Transformasi hukum digital ciptakan transparansi—95 persen penindakan tanpa kontak langsung, kurangi korupsi dan konflik.” Di Kaltim, ETLE sudah bukti efektif: pelanggaran kecepatan turun 25 persen di titik terpasang, dan fatalitas kecelakaan anjlok 15 persen tahun ini. Manfaatnya luas: data real-time bantu prediksi macet, identifikasi pelanggar, dan edukasi pengendara via aplikasi. Jelang Nataru, semua 32 kamera dimaksimalkan, dengan target tambah 50 unit akhir tahun ini. Agus soroti pencegahan: ETLE tak cuma tilang, tapi ingatkan tertib, seperti integrasi dengan speedcam dan Weight in Motion untuk kendaraan berat. Ini selaras Asta Cita pemerintah: layani masyarakat ikhlas, humanis, dan dekat.
Kolaborasi dan Tantangan Implementasi
Pemasangan 500 ETLE butuh sinergi kuat. Agus minta Pemprov Kaltim dan kabupaten/kota sediakan lokasi strategis, seperti jalan tol Trans-Kaltim dan arteri Samarinda-Balikpapan. Korlantas siapkan verifikasi CCTV existing untuk integrasi, tapi tantangan ada: biaya Rp500 juta per unit, plus infrastruktur jaringan di daerah terpencil. “Kami butuh dukungan APBD, tapi hasilnya worth it—penindakan naik 30 persen nasional tahun ini,” katanya. Di Balikpapan, Agus cek langsung: validasi capture capai 70 persen, konfirmasi 50 persen, dan pembayaran 40 persen—cukup baik, tapi perlu poles. Kolaborasi dengan Kemenhub dan swasta janji percepat, mirip Jakarta yang tambah 127 ETLE jadi 500. Tantangan lain: edukasi masyarakat agar paham ETLE bukan “mata-mata”, tapi mitra keselamatan.
Kesimpulan
Target 500 kamera ETLE di Kaltim dari Kakorlantas Agus Suryonugroho jadi langkah maju untuk lalu lintas lebih aman dan transparan, di mana revitalisasi dari 32 unit existing harapannya tekan pelanggaran jelang Nataru. Dari manfaat pencegahan fatalitas hingga kolaborasi APBD, inisiatif ini bukti komitmen Polri humanisasi penegakan hukum. Tantangan biaya dan infrastruktur ada, tapi dukungan provinsi bisa percepat realisasi 2026. Bagi pengendara Kaltim, ini sinyal: tertib lebih mudah, keselamatan prioritas. Dengan ETLE nasional ke 5.000 unit 2027, transformasi digital ini janji jalan raya lebih adil—mari dukung, biar libur akhir tahun lancar tanpa drama.