Sopir Mobil MBG Masuk dan Tabrak Guru-Murid. Kecelakaan mengerikan pagi Kamis, 11 Desember 2025, di SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, bikin hati pilu. Mobil pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) nyelonong masuk lapangan sekolah dan tabrak kerumunan siswa serta guru yang lagi kegiatan literasi pagi. Total 20 korban luka-luka: 19 siswa dan satu guru, langsung dirawat di RSUD Koja dan RSUD Cilincing. Sopir mobil, Adi Irawan (34 tahun), warga setempat yang baru dua hari jadi pengganti, diamankan polisi karena diduga salah injak pedal gas-rem. Gubernur DKI Pramono Anung langsung jenguk korban, menitikkan air mata, dan pastikan Pemprov tanggung semua biaya pengobatan. “Ini musibah yang tak boleh terulang, lindungi anak-anak kita dulu,” katanya. Kejadian ini soroti risiko program MBG yang baru jalan, tapi untung tak ada korban jiwa. BERITA BOLA
Kronologi Kejadian yang Viral: Sopir Mobil MBG Masuk dan Tabrak Guru-Murid
Insiden terjadi pukul 06.30 WIB, saat siswa SDN 01 Kalibaru lagi literasi membaca di lapangan sebelum masuk kelas. Mobil GranMax putih bernomor B 2093 UIU, milik SPPG RW 03 Kalibaru, tiba hendak antar makanan MBG. Sopir pengganti Adi Irawan, yang biasanya tukang ojek, lagi naik tanjakan ke sekolah. Menurut pengakuannya ke polisi, rem terasa blong saat mau berhenti, bikin ia panik injak pedal dalam-dalam—kirain rem, eh gas malah ngebut. Mobil terobos pagar tertutup, hantam barisan siswa dan guru. Video CCTV viral tunjukkan mobil tabrak kerumunan, jeritan siswa bergema, dan guru buru-buru tolong korban. Polisi amankan lokasi dalam menit-menit, korban dilarikan, dan Adi beserta kernet MRR diamankan di Polsek Cilincing. Kapolsek AKP Bobi Subasri sebut ini kecelakaan murni, tapi usut kelalaian pemilik armada.
Kondisi Korban dan Penanganan Medis: Sopir Mobil MBG Masuk dan Tabrak Guru-Murid
Korban dapat perawatan cepat dan intensif. Di RSUD Koja, lima orang—satu guru dan empat siswa—stabil meski butuh observasi: luka memar, patah tulang ringan, dan gegar otak ringan. Enam korban lain di RSUD Cilincing, sementara sembilan siswa tunggu keterangan lanjutan. Dokter bilang tak ada luka parah, tapi lima siswa butuh operasi kecil untuk patah tulang. Pramono Anung jenguk pukul 09.00 WIB, peluk orang tua sambil bilang, “Pemprov tanggung semua, dari obat hingga rehab.” Instruksi ke direktur RSUD dan Kadis Kesehatan DKI Widyawati untuk fasilitas lengkap. Psikolog Dinas Pendidikan siap dampingi konseling, karena trauma anak-anak nyata—beberapa nangis ingat kejadian. Orang tua lega, tapi tuntut penjelasan kenapa mobil bisa masuk lapangan sekolah.
Pengakuan Sopir dan Penyelidikan Lanjutan
Adi Irawan nangis akui kesalahan di Polsek Cilincing. “Remnya gak pakem, takut nabrak, injek dalem—kirain rem, eh gas,” katanya. Ia baru dua hari ganti sopir tetap yang absen, dan belum briefing rute sekolah. Polisi cek mobil: rem blong, ban aus, tambah dugaan kelalaian pemilik. Kapolres Metro Jakut Kombes Erick Frendriz bentuk tim gabungan Polres, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pendidikan untuk audit keselamatan MBG. Program MBG, yang antar makanan ke 1.000 sekolah DKI, sementara distop di SDN Kalibaru. Kepala SPPG Jakut Sahrul Gunawan Siregar sebut sopir pengganti di bawah Yayasan Darul Esti, dan janji evaluasi prosedur. LSM pendidikan puji respons cepat, tapi tuntut regulasi nasional soal transportasi sekolah.
Respons Pemprov dan Dampak ke Sekolah
Pramono Anung tegas: “Seluruh biaya ditanggung Pemprov, plus dukungan psikososial.” SDN 01 Kalibaru tutup sementara, siswa belajar daring mulai Jumat. Guru bilang trauma besar: “Anak-anak takut ke lapangan lagi.” Program MBG dievaluasi: tambah GPS tracking, pelatihan sopir, dan cek rute rawan. Orang tua tuntut transparansi: kenapa sopir pengganti tak diberi briefing? Pramono sebut ini pelajaran: “Kita perbaiki sistem, agar anak Jakarta aman belajar.” Dukungan psikososial prioritas, dengan konselor sekolah dampingi korban.
Kesimpulan
Tabrakan mobil MBG di SDN 01 Kalibaru jadi pengingat pilu soal keselamatan anak sekolah. Dari kronologi sopir salah injak pedal hingga respons Pramono tanggung biaya, ini tunjukkan komitmen lindungi 20 korban. Dengan luka-luka stabil, harap pemulihan cepat—tapi evaluasi MBG krusial agar tak ulang. Jakarta maju dengan program bergizi, tapi prioritas utama: anak aman di sekolah. Semoga duka ini jadi pelajaran, dan siswa kembali tersenyum di kelas.